Yuk Menjadi Manusia yang Proaktif …

JADILAH PROAKTIF

Apa yang kamu lakukan jika :

  • Temanmu meledek
  • Sepedamu ditabrak oleh orang lain
  • Pelatih futsalku galak
  • Teman yang memotong larimu ketika bermain futsal

Terdapat 2 pilihan bertindak

Pilihan Reaktif :

  • Aku marah, dan aku pukul dia
  • Aku kejar, dan aku balas tabrak sepedanya
  • Aku tidak mau main futsal lagi karena pelatihku galak.
  • Sebenarnya aku sudah mau menggolkan bolanya loh, eh ada yang memotong jalanku

 

Pilihan proaktif :

  • Ajak bicara baik-baik
  • Maafkan dia
  • Dia tetap pelatih futsalku yang terbaik
  • Aku harus lebih gesit mempertahankan bola

Dari keadaan tersebut, bisakah kalian lihat perbedaannya ? Orang-orang reaktif membuat pilihan-pilihannya menurut dorongan hati. Mereka seperti sekaleng soda. Kalau kehidupan mengocoknya sedikit saja, tekanannya akan menumpuk dan tiba-tiba meledak.

Orang-orang reaktif selalu merasa menjadi korban. Beberapa sikap yang terjadi seperti :

  • Mudah tersinggung
  • Cenderung menyalahkan orang lain
  • Cepat marah dan mengucapkan kata-kata yang belakangan mereka sesali
  • Cenderung merengek dan mengeluh
  • Menunggu segalanya terjadi kepada mereka
  • Berubah hanya jika perlu

Jadi, orang reaktif memiliki bahasanya sendiri lohh , contoh :

“Aku memang begini kok”. Yang sebenarnya mereka maksudkan adalah, bukan aku yang bertanggungjawab atas sikapku. Aku tidak mungkin berubah. Aku telah ditakdirkan seperti ini.

“Kalo temanku tidak rese/nakal, pasti segalanya beda.” Yang sebenarnya mereka maksudkan adalah , “Temankulah yang menyebabkan semua masalahku , bukan aku sendiri”.

“Terima kasih deh, kamu baru saja merusak hariku”. Yang sebenarnya mereka maksudkan adalah : “Aku tidak dapat mengendalikan suasana hatiku sendiri, kamu yang mengendalikan:”

Lalu bagimanakah dengan orang yang proaktif ? Mereka juga memiliki bahasa sendiri. Orang proaktif membuat pilhan-pilihan tindakan menurut nilai-nilai. Mereka BERPIKIR sebelum BEREAKSI. Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi kepada mereka, tetapi mereka bisa MENGENDALIKAN reaksi mereka. Tidak seperti orang reaktif yang penuh karbon, orang proaktif adalah ibarat air. Dikocok seperti apapu, dibuka tutupnya, takkan terjadi apa-apa. Takkan terdengar suara mendesis, takkan ada gelembung, takkan ada ada tekanan. Tetap dingin dan terkendali. “Aku sih takkan membiarkan orang itu membuatku marah dan merusak hariku”.

Maka, orang proaktif itu akan bersikap :

  • Tidak mudah tersinggung
  • Bertanggungjawab atas pilihan-pilihannya sendiri
  • Berpikir sebelum bertindak
  • Cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk
  • Selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana
  • Fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, tidak mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa mereka ubah.

 

Maka, kenapa sih kita harus menjadi pribadi yang PROAKTIF ?

Faktanya, kita tidak mungkin mengendalikan segala yang terjadi kepada kita.  Kita tidak mungkin mengedalikan warna kulit kita, siapa yang akan masuk final Piala Dunia, dimana kita lahir, siapa orang tua kita, atau bagaimana orang-orang memperlakukan kita. Namun ada satu hal yang bisa kita kendalikan : Bagaimana reaksi kita terhadap apa yang terjadi pada kita. Namun justru itulah hal yang paling penting ! Untuk itu berhentilah mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan dan mulai berusaha mengendalikan hal-hal yang bisa kita kendalikan.

 

Bayangkan dua lingkaran. Bagian dalam adalah lingkaran pengaruh kita. Lingkaran ini mencakup segala yang bisa kita kendalikan seperti diri sendiri, sikap kita, pilihan kita, respon kita terhadap apapun yang terjadi pada kita. Lingkaran di luarnya adalah lingkaran di luar pengaruh. Lingkaran ini mencakup ribuan hal yang tidak bisa kita apa-apakan.

Bayangkan jika kita buang-buang waktu dan tenaga mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti komentar kasa, kesalahan di masa lalu, atau cuaca. Wah lama-lama kita akan merasa bahwa hidup kita semakin tidak bahagia !

Bagaimana kita berlatih proaktif ?  Sebelum kita bereaksi terhadap apa yang terjadi, kita cukup tekan tanda “PAUSE” untuk memikirkan apa respon kita, jika terjadi sesuatu pada diri kita. Pada saat kita menekan tombol pause, maka pikirkan segera : hati nurani serta imajinasi kita. Pikirkan jika tindakan yang kita pilih apkah justru dapat menyelesaikan masalah atau bahkan dapat memperkeruh suasana.

Semua bebas memilih apa tindakan atau respon kalian , tetapi ingat ya, bahwa pilihan yang diambil tetap andalah yang bertanggungjawab terhadap pilihan tersebut. Jika anda memilih menonjok temanmu, maka anda juga harus bertanggungjawb juga jika hidung temanmu patah, dan kamu harus menghadapi orang tuanya.

Pilihan proaktif juga membuat kita harus memiliki Rekening Bank Pribadi. Bagaimana perasaanmu tentang diri sendiri adalah seperti rekening bank. Kamu bisa menyimpan atau melakukan penarikan dari RBP mu lewat hal-hal yang kamu pikirkan , kamu ucapkan, dan kamu lakukan. COntoh , jika saya memenuhi janji kepada diri sendiri, maka saya merasa memegang kendali. Itu adalah simpanan. Sebaliknya jika saya melanggar janji kepada diri sendiri, saya merasa kecewa dan melakukan penarikan.

Maka, bagaimana rekening bank pribadimu ? Seberapa banyak sih kepercayaan dan keyakinanmu terhadap diri sendiri. Apakah simpananmu banyak atau malah bangkrut ? Yuk kita periksa

Jika RBP kita deficit :

  • Kamu mudah takluk kalau ditekan sesamau
  • Kamu bergumul dengan perasaan-perasaan depresi serta rendah diri
  • Kamu terlalu mengkhawatirkan apa kata orang tentang kamu
  • Kamu bersikap sombong untuk menutupi perasaan tidak tentrammu
  • Kamu merusak diri dengan kecanduan narkoba, atau ikut-ikutan geng
  • Kamu mudah iri hati, terutama kalau seseorang yang dekat denganmu sukses

 

JIka RBP kita sehat :

  • Kamu pegang prinsip dan tidak mudah ditekan sesame
  • Kamu tidak terlalu memusingkan soal popularitasmu
  • Kami memandang kehidupan sebagai pengalaman positif pada umumnya
  • Kamu percaya kepada diri sendiri
  • Kamu terdorong oleh sasaran
  • Kamu turut bahagia atas sukses orang lain

 

Maka, secara perlahan, isilah Rekening bankmu dengan :

  1. Penuhi janji-janjimu sendiri. Karena kita harus serius dengan janji-janji kepada diri sendiri maupun kepada orang-orang yang paling penting dalam hidup kita. Kalau kamu merasa hidupmu tak terkendali, fokuslah pada satu hal yang bisa kamu kendalikan –dirimu sendiri.
  2. Melakukan perbuatan-perbuatan baik. Lakukan perbuatan-perbuatan baik yang kecil-kecil namun terus menerus.
  3. Bersikaplah jujur terhadap diri sendiri. Terkadang kita merasa harus berpura-pura tentang “diri” kita karena kita ingin terlihat hebat. Padahal setiap kita berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan diri kita, maka kita pasti merasa tidak yakin akan diri sendiri dan itu artinya kita melakukan penarikan dari RBP kita.
  4. Selalu perbaharui dirimu ya…Kamu selalu bisa membuat dirimu lebih baik setelah melakukan kesalahan.
  5. Kembangkan talenta-talentamu. Menemukan lalu mengembangkan talenta, hobi atau minat khusus bisa menjadi salah satu simpanan terbesar yang bisa kamu  lakukan ke RBP mu. JIka kita berbicara soal talenta, tidak perlu membayangkan talenta-talenta tinggi yang tradisional seperti atlet, menari, atau sarjana yang meraih penghargaan. Jangan berpikiran sempit, jika kamu senang membaca, menulis, atau berbicara. Mungkin kamu punya karunia kreativitas, cepat belajar atau mudah menerima orang lain. Mungkin kamu punya ketrampilan berorganisasi, main music atau memimpin. Tidak menajdi soal apapun talentamu, entah main catur , main drama atau koleksi kupu-kupu. Pokoknya kalau kamu melakukan sesuatu yang senang kamu lakukan, maka lakukanlah untuk mengekspresikan diri.

 

So jika anda proaktif, maka sikap yang terlihat adalah :

  1. Saya bertanggung jawab
  2. Saya mengambil inisiatif
  3. Saya memilih tindakan, sikap dan perasaan saya
  4. Saya tidak suka menyalahkan orang lain
  5. Saya tetap melakukan hal yang benar, meski tidak ada yang melihat

SD Kreativa, 13 Maret 2013

Disampaikan pada kegiatan Mentoring Siswa SD Kreativa

 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hubungi kami
Send via WhatsApp