Habbit 1 _ Proaktif_Dalam Perspektif Islam

Artikel  “Yuk Proaktif”  yang telah diterbitkan sebelumnya, sekilas menggambarkan sebuah “habbit” atau kebiasaan yang sekarang mungkin sedang booming di SD Kreativa. Para guru dan siswa tak hentinya berkata “ayo proaktif” ketika terlihat sesuatu yang janggal di hadapan mereka. Sikap proaktif yang kami pelajari dalam 7 Habbits sebenarnya bukanlah barang baru. Namun kami tetap mengakui bahwa istilah tersebut memang baru terbiasa di telinga kami. Proaktif yang memiliki banyak refleksi sikap dari mulai  : (1) anda bebas memilih, (2)andalah yang menentukan suasana hati anda, (3)anda mampu berinisiatif , (4 ) berbuat baiklah walaupun tidak ada yang melihat, bahkan hingga (5) tidak menyalahkan orang lain_ membuat kami terperangah, bahwa itu semua secara utuh dan lengkap tersari di dalam ajaran agama yang kami pegang dari lahir yakni Islam. Kita bisa melihat satu persatu habbit tersebut dan mengkaitkannya dengan nilai-nilai Al Qur’an. Jika anda melihat “Proaktif adalah anda mampu berinisiatif”, maka itu adalah sebuah ajakan untuk mengajak anda berbuat baik dan merubah nasib anda. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” . QS Ar Rad : 11. Orang-orang yang sukses adalah orang yang mampu berinisiatif dan mau merubah dirinya sendiri sebelum merubah orang lain. Orang yang sukses adalah orang-orang yang mampu menarik dirinya dari zona nyaman demi sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. “Hanya orang gila, yang ingin sukses, namun mereka selalu menggunakan cara yang sama setiap harinya” itu adalah sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Bpk Muchlis, trainer kami. Maka, jika kita adalah orang-orang yang mengaku selalu mengingat dan memikirkan ayat-ayat Allah, lakukanlah selalu sebuah perubahan . Berubah ke arah yang lebih baik. Mempunyai mimpi besar, cita-cita mulia serta mampu memiliki strategi dalam memenangkan setiap persaingan dalam kehidupan ini termasuk dalam menegakkan agama Allah. Ketika kita melihat bahwa proaktif itu adalah anda bebas menentukan pilihan, namun anda juga harus bertanggung jawab atas pilihan anda itu, maka kita dapat membuka kembali lembaran-lembaran Al Quran pada surat Al Anam : 111 yang berbunyi  “Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (6: 111)”.  Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎ 1. Untuk memperoleh iman, tidak cukup dengan bekal ilmu pengetahuan, tetapi juga harus dengan keinginan yang ikhlas dan sungguh-sungguh. 2. Tidak ada ketentuan dari Allah bahwa semua umat manusia harus beriman.Karena Allah Swt menginginkan agar manusia bebas memilih menurut keinginannya. Namun, Allah juga memberikan konsekuensi atas pilihan jalan hidup yang kita ambil. Lalu, kita bisa melihat lembaran hadits yang berbunyi : Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya Lihat kan, betapa lengkap ajaran Islam sebenarnya. Ayat dan hadist tersebut pasti sudah sangat sering kita baca. Namun untuk menjadi terinternalisasi di dalam diri serta perbuatan, mungkin kita memang masih membutuhkan “tools” melalui pelatihan-pelatihan . Subhanallah…. Terakhir, jika proaktif dikaitkan dengan berbuat baiklah walaupun tidak ada yang melihat, maka tidaklah salah kalau perbuatan tersebut sama dengan apa yang dinamakan ikhlas… TANDA-TANDA IKHLAS SEORANG HAMBA 1. Tidak mencari populartias dan tidak menonjolkan diri 2. Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian. Pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita, padahal kita sendiri yang tahu keadaan kita yang sebenarnya. Pujian adalah ujian Allah, hampir tidak pernah ada pujian yang sama persis dengan kondisi dan keadaan diri kita yang sebenarnya. 3. Tidak silau dan cinta jabatan 4. Tidak diperbudak imbalan dan balas budi 5. Tidak mudah kecewa. Seorang hamba Allah yang ikhlas yakin benar bahwa apa yang diniatkan dengan baik lalu terjadi atau tidak yang dia niatkan semuanya pasti telah dilihat dan dinilai oleh Allah SWT. Subhanallah….Proaktif adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Apalagi jika dikaitkan dengan kesabaran. Maka seorang muslim yang proaktif, adalah mereka yang memiliki kesabaran, dapat menjaga lisannya, dan selalu berbicara yang baik atau diam. Semoga kita bisa menjadi muslim yang kaffah melalui Habbit 1 – Be Proactive..  

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hubungi kami
Send via WhatsApp